Bangkit Setelah Kalah 0‑6: Jay Idzes Yakin Timnas Harus Bangkit

Kekalahan Telak Bukan Akhir Segalanya
Apakah Timnas Indonesia hancur setelah kalah telak dari Jepang? Tidak. Setidaknya, tidak menurut Jay Idzes—bek tangguh yang kini menjadi salah satu suara paling vokal soal keyakinan bahwa skuad Garuda bisa bangkit setelah kalah 0–6. Dalam wawancara pasca pertandingan, Idzes menyampaikan bahwa ini bukan akhir, tapi awal dari pembuktian berikutnya.
Baca juga: Jay Idzes Usai Timnas Indonesia Kalah 0-6: Kami Bisa Bangkit
Suara dari Lapangan: Keyakinan Jay Idzes
Dalam pertandingan terakhir Grup C putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia harus mengakui keunggulan Jepang dengan skor mencolok 0–6. Namun, Jay Idzes tidak menyerah. Ia justru menegaskan bahwa Indonesia pernah bangkit sebelumnya, dan bisa melakukannya lagi.
“Kami pernah kalah besar, lalu menang 4–0 lawan Arab Saudi. Semua bisa terjadi,” katanya percaya diri.
Baca juga: Hasil Timnas Indonesia vs Jepang: Dibantai 0–6 di Kualifikasi Piala Dunia
Belajar dari Kekalahan, Bukan Tenggelam di Dalamnya
Kekalahan besar bisa menjadi pemicu kemunduran—atau momentum untuk bangkit. Bagi Idzes, kekalahan dari Jepang harus dijadikan cermin. Ia tahu tim ini bisa lebih baik, dan justru dua pertandingan mendatang di Oktober adalah yang terpenting.
“Mungkin dua pertandingan berikutnya jadi yang paling penting bagi negara ini.”
Fokusnya kini bukan pada kekalahan itu sendiri, tapi pada apa yang bisa diperbaiki setelah kalah 0–6. Ketahanan fisik, komunikasi di lini pertahanan, dan efisiensi serangan menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan.
Kenangan Arab Saudi: Bukti Nyata Bisa Bangkit
Jay tidak hanya menyebut kemenangan lawan Arab Saudi sebagai pengingat, tapi sebagai contoh konkret bahwa kebangkitan setelah kalah besar memang mungkin. Sebuah tim yang kuat bukan yang tak pernah kalah, tapi yang tahu bagaimana berdiri setelah jatuh.
Baca juga: Indonesia Bungkam Arab Saudi 4–0: Momen Luar Biasa di Laga Persahabatan
Apa yang Perlu Diperbaiki ke Depan?
Setidaknya ada tiga hal penting yang bisa jadi fondasi untuk bangkit:
Taktik Bertahan yang Lebih Rapi: Lini belakang Indonesia perlu solid dan disiplin menghadapi tim selevel Jepang.
Transisi Cepat ke Serangan: Serangan balik harus lebih terkoordinasi dan efektif.
Mentalitas Bertanding: Pemain harus tetap fokus dan tidak goyah saat tertinggal.
Dengan evaluasi yang tepat dan waktu persiapan yang cukup hingga Oktober nanti, peluang Garuda untuk melangkah lebih jauh tetap terbuka.
Dukungan Suporter Jadi Kunci Kebangkitan
Jay Idzes menegaskan pentingnya peran suporter dalam fase-fase sulit seperti ini. Ia mengucapkan terima kasih kepada fans yang tetap hadir dan mendukung, bahkan setelah hasil mengecewakan.
“Kami sangat menghargai dukungan kalian. Ini bukan hari kami, tapi kalian tetap hadir. Itu luar biasa.”
Pesan ini memperkuat semangat kolektif: bangkit setelah kalah 0–6 bukan hanya tanggung jawab tim, tapi juga bagian dari dukungan publik.
Bangkit Adalah Pilihan
Timnas Indonesia telah jatuh, tapi belum kalah. Kekalahan 0–6 dari Jepang memang menyakitkan, tetapi jika Jay Idzes dan rekan-rekannya bisa menjadikannya sebagai bahan bakar untuk bangkit, maka pertandingan Oktober nanti bisa menjadi awal dari babak baru sepak bola Indonesia.
Jadi, akankah Garuda kembali terbang? Dengan mental seperti ini—kemungkinan besar, iya.
Baca juga:Penalti Dramatis! Portugal Juara Nations League 2025