Gunung Tertinggi di Dunia: Everest atau Mauna Kea?

Ketika mendengar pertanyaan, “Gunung apa yang tertinggi di dunia?” mayoritas orang tanpa ragu akan menjawab: Gunung Everest. Namun, sains tidak selalu sesederhana itu. Ternyata, gelar “gunung tertinggi di dunia” tidak mutlak hanya diberikan kepada Everest. Ada satu nama lain yang kerap disebut-sebut: Mauna Kea, gunung berapi yang terletak di Kepulauan Hawaii. Jadi, manakah yang benar-benar tertinggi? Jawabannya tergantung dari sudut pandang dan metode pengukuran yang digunakan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam perbedaan antara Gunung Everest dan Mauna Kea dari sisi ilmiah, geografis, dan metode pengukuran tinggi. Dengan demikian, kamu bisa memahami alasan mengapa kedua gunung ini bisa diklaim sebagai yang tertinggi di dunia dalam konteks yang berbeda.
Everest: Gunung Tertinggi dari Permukaan Laut
Gunung Everest adalah bagian dari Pegunungan Himalaya dan terletak di perbatasan Nepal dan Daerah Otonomi Tibet, Tiongkok. Ketinggian Everest tercatat sebesar 8.848,86 meter di atas permukaan laut berdasarkan pengukuran terbaru yang diumumkan pada tahun 2020 oleh pemerintah Nepal dan Tiongkok. Angka ini telah menjadi standar global dalam menentukan gunung tertinggi di dunia.
Metode pengukuran ini menggunakan titik permukaan laut sebagai dasar (sea level). Karena hampir semua peta topografi dan pengukuran ketinggian menggunakan standar ini, maka Everest secara resmi diakui sebagai gunung tertinggi di dunia.
Namun, metode ini juga memiliki keterbatasan. Permukaan laut bukanlah permukaan yang seragam di seluruh dunia karena pengaruh gravitasi dan bentuk bumi yang tidak sepenuhnya bulat. Meski begitu, sistem ini telah digunakan secara internasional dan dianggap sebagai metode paling konsisten.
Baca juga: Gunung Mana yang Tertinggi Sedunia, Everest atau Mauna Kea?
Mauna Kea: Gunung Tertinggi dari Dasar ke Puncak
Mauna Kea adalah gunung berapi tidak aktif yang terletak di Pulau Besar Hawaii, Amerika Serikat. Ketinggian Mauna Kea dari permukaan laut hanya sekitar 4.205 meter. Tapi inilah yang menarik: jika dihitung dari dasar laut (karena sebagian besar gunung ini berada di bawah permukaan laut), total ketinggiannya bisa mencapai sekitar 10.210 meter.
Artinya, secara total struktur gunung dari dasar ke puncak, Mauna Kea sebenarnya lebih tinggi dibanding Everest. Pengukuran ini menggunakan pendekatan “base to peak” atau dari dasar gunung yang sebenarnya.
Konsep ini mirip dengan membandingkan gedung pencakar langit. Jika sebuah gedung berdiri di atas bukit dan tampak lebih tinggi dari gedung lain, itu tidak berarti gedung tersebut lebih tinggi secara struktural. Mauna Kea memiliki “fondasi” yang jauh lebih dalam karena terbentuk dari dasar samudra Pasifik.
Mengapa Perbedaan Ini Terjadi?
Perbedaan antara kedua gunung ini muncul dari metode pengukuran yang digunakan:
Dari permukaan laut ke puncak (Everest)
Ini adalah metode standar global.
Konsisten dengan peta topografi dunia.
Dari dasar gunung ke puncak (Mauna Kea)
Digunakan dalam analisis geologi dan oseanografi.
Memberikan gambaran struktural sejati dari gunung.
Dengan kata lain, Everest adalah gunung tertinggi jika kita mengukur ketinggiannya dari permukaan laut. Tapi Mauna Kea adalah yang tertinggi jika kita memperhitungkan seluruh tubuh gunung dari dasar samudra hingga puncaknya.
Baca juga: Kenapa Ratusan Pendaki Tewas di Zona Kematian Menuju Puncak Everest?
Gunung Mana yang Lebih Sulit Didaki?
Meski Mauna Kea lebih tinggi dari dasar samudra, namun pendakiannya jauh lebih mudah dibanding Everest. Jalan menuju puncak Mauna Kea bisa diakses menggunakan kendaraan 4WD dan bahkan terdapat observatorium di puncaknya. Berbeda dengan Everest, yang membutuhkan pendakian ekstrem, oksigen tambahan, dan risiko tinggi akibat suhu beku, badai salju, dan longsoran.
Everest telah menjadi impian para pendaki profesional dari seluruh dunia dan juga menjadi simbol pencapaian tertinggi dalam dunia mountaineering. Jalur pendakian yang panjang, zona kematian di atas 8.000 meter, serta kebutuhan logistik yang kompleks menjadikan pendakian Everest sebagai tantangan besar.
Apa Kata Ilmuwan dan Pakar Geografi?
Banyak ahli geografi dan ilmuwan bumi setuju bahwa kedua klaim memiliki validitas masing-masing. Gunung Everest tetap menjadi acuan dalam konteks geografi permukaan, sementara Mauna Kea unggul dalam konteks geologi struktural.
Beberapa bahkan menyarankan bahwa kita sebaiknya membedakan dua kategori:
Gunung tertinggi dari permukaan laut: Gunung Everest.
Gunung tertinggi dari dasar ke puncak: Mauna Kea.
Dengan pembagian seperti ini, kita bisa lebih adil dalam mengapresiasi keunikan masing-masing gunung tanpa harus memperdebatkan mana yang lebih tinggi.
Kesimpulan: Everest atau Mauna Kea?

Jadi, gunung mana yang benar-benar tertinggi di dunia?
Jika kamu menggunakan standar permukaan laut (yang paling umum dipakai), maka Gunung Everest adalah pemenangnya.
Tapi jika kamu menghitung dari dasar gunung hingga ke puncaknya, maka Mauna Kea sebenarnya lebih tinggi.
Keduanya menunjukkan keajaiban alam yang luar biasa dan memberikan kita perspektif baru tentang bagaimana sains bekerja dalam memahami dunia ini. Yang pasti, baik Everest maupun Mauna Kea memiliki tempat istimewa dalam ilmu pengetahuan dan eksplorasi manusia.
FAQ Seputar Gunung Tertinggi di Dunia
1. Apakah Mauna Kea lebih tinggi dari Everest?
Secara total struktur dari dasar ke puncak, iya. Tapi secara resmi berdasarkan ketinggian dari permukaan laut, tidak.
2. Mengapa Everest diakui sebagai gunung tertinggi di dunia?
Karena ketinggian gunung biasanya diukur dari permukaan laut, dan Everest memiliki angka tertinggi berdasarkan metode ini.
3. Apakah Mauna Kea bisa didaki?
Ya, bahkan terdapat observatorium di puncaknya. Tapi karena ketinggian dan oksigen tipis, pendaki tetap harus berhati-hati.
4. Gunung apa yang paling tinggi dari pusat bumi?
Gunung Chimborazo di Ekuador memegang rekor ini karena letaknya yang lebih dekat dengan garis khatulistiwa.
Dengan pengetahuan ini, kamu bisa menjawab dengan lebih bijak ketika ditanya, “Gunung apa yang paling tinggi di dunia?” Jawabannya: tergantung kamu mengukurnya dari mana!
Baca juga: Zona Kematian Everest: Kenapa Banyak Pendaki Tewas?